kisah cintaku...

/ Jumat, 19 Agustus 2011 /
tanpa mimpi aku tak tahu apakah orang masih mau tidur...
tanpa kenangan masa lalu aku tak tahu apakah orang mau menulis kisah yang romantis....

       Seperti buku yang tertutup tiba-tiba terkena tiupan angin. Ku melenggang kemasa lalu, Aku tidak ingat tanggal dan bulan ketika peristiwa itu terjadi. Kuingat hanya sekilas namun sampai sekarang sangat membekas.
       Kamu adalah bidadari. Setidaknya untukku kamu sudah lebih dari bidadari. Mendapatkanmu adalah keinginan yang tertunda. Dan malam ini harus diakhiri, aku harus mendapatkan atau tidak sama sekali.  Kulakukan segala upaya untuk mendapatkan selendangmu, sebagai tanda bahwa aku telah memilikmu.
       Di dalam ruangan yang sejuk namun amat dingin kuberanikan untuk memegang tanganmu. Begitu mungil dan halus. Ku remas, kusentuh tanganmu, dan kujelajahi jari demi jari. Semakin lama semakin erat saling mengikat. Kudekatkan tubuhku lebih dekat Dingin ac ruangan sudah mulai menjauh. Panas hati dan berdebarnya jantungku semakin membuat keringatku terjun bebas tak karuan. Tak ada percakapan diantara kami. Remasan tangan kamu dan melekatnya tubuh kami melebihi tulisan buku yang berhalaman 1000.
       Ku pandangi wajahmu, kubertanya dalam hati "apakah ini bidadariku? apakah aku akan bisa membuatnya bahagia?' dan sejuta pertanyaan yang malam ini tak mungkin terjawab. Lama sekali kupandangi dirimu dan akhirnya dengan kumpulan kekuatan hati yang besar, kudaratkan bibir ini di pipimu. Pertama kali kukecup bidadariku. Hangat dan harum. Rasanya bibir ini tidak mau lepas. Apa yang kamu rasakan saat itu sayang? apa jantungmu bergetar seperti habis lari pagi? kalo itu yang kamu rasakan mungkin tidak jauh beda dengan jantungku. Remasan tanganmu serta  pelukan tanganku di bahumu (aku sendiri tidak sadar sejak kapan tanganku sudah memelukmu), antara mimpi dan khayalan kuberanikan membisikkan kata di telingamu
"aku sayang kamu". Tubuhku yang tadinya melayang seakan jatuh, terjun bebas menikmati khayalan yang terindah yang terjadi barusan. Hening..lama kutunggu jawabanmu namun sia-sia, tidak ada anggukan darimu namun senyum itu, sekali lagi senyum itu....senyummu telah menjawab semuanya. Saat itu baru aku menyadari bahwa malam ini memang milik kita berdua dan dunia hanya ada kita berdua (swear !!!terasa sekali malam itu)
       Terima kasih bidadariku..terima kasih telah memberikan hatimu untukku. Aku berjanji akan membagi semuanya denganmu, akan kujaga kamu selamanya...namun sayang.....(bersambung)

(buat seseorang yang disana...yang hatinya masih menancap di sisi hatiku yang terdalam)

0 komentar:

Posting Komentar

our song

terima kasih atas komentarnya

yang sering dibaca

coretan

get this widget here

join yuk

 
Copyright © 2010 cerita ringan belakang rumah, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger